Mari Berbagi walaupun hanya sekedar Informasi

Berbagi informasi tentang segala hal positif

Program Au-Pair, Perbudakan atau Kesempatan?

with 28 comments

Tulisan ini bertujuan menjelaskan program Au-Pair, mungkin sebagian orang tidak suka dengan program ini. Silahkan untuk berkomentar di bawah tulisan ini.

Latar belakang saya menginformasikan tentang ini karena tidak semua warga indonesia menikmati pendidikan yang layak. Adakala seseorang harus bekerja dulu sebelum meneruskan sekolah ke perguruan tinggi. Program ini bisa dijadikan salah satu batu loncatan untuk studi di luar negeri. memang kita bisa studi langsung s1 diluar negeri seperti di jerman yang SPP hampir gratis (bea hidup bisa kerja part time) tetapi tetap membutuhkan modal awal untuk hidup satu tahun yang besarnya minimal 7700 euro. Seorang teman bisa lulus S2 di Jerman berkat kegigihannya membanting tulang. Dia bekerja sebagai Aupair selama setahun kemudian dilanjutkan kerja part time tahun berikutnya. Salut pada orang-orang bermental baja seperti ini.

Au Pair adalah orang asing (berkewarganegaraan lain) yang membantu pekerjaan rumah tangga. Biasanya adalah gadis yang berusia 18-26 tahun (aturan tiap negara berbeda-beda) yang membantu mengurusi anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Au Pair sendiri menurut saya berbeda dengan pembantu rumah tangga karena aupair seharusnya dianggap sebagai keluarga sendiri dengan jam kerja sangat terbatas ( di jerman kira-kira 4 jam), diberi kesempatan untuk belajar, wisata dengan keluarga tersebut, dan memahami budaya negara tersebut.

Aupair sendiri di jerman mendapatkan gaji sekitar 270 Euro/bln, dan seluruh kebutuhan aupair harus dicukupi oleh host family termasuk tiket PP ke negara asal (Dalam prakteknya sesuai kesepakatan antara aupair dan host familynya). Ada beberapa negara yang membutuhkan aupair seperti, US,UK,Germany, Finliandia, dll. Lebih lanjut tentang Aupair dapat juga di baca di Pakde Wiki.

Untuk mempertemukan antara Aupair dan calon family yang akan diikutinya bisa liat pada link berikut
www.aupair.com
aupair-world.net

Yang perlu diingat adalah kita harus selektif memilih orang yang membutuhkan kita. Bisa ditanyakan pada prof google tentang nama tersebut. Berdasar latar belakang pendidikan atau informasi apa saja yang disajikan Google bisa dijadikan pertimbangan. Beberapa teman menyarankan melalu i agen agar lebih terjamin, tentunya dengan memilih agen yang mempunyai track record baik. Sebenarnya lebih aman lagi kalo dapat limpahan dari orang yang sebelumnya sebagai Aupair keluarga tersebut. Berikut adalah link milis aupair yang dikelola oleh Kharisma sebuah organisasi tentang wanita dan pendidikan di jerman

milis aupair

Anggota milis tersebut belum begitu banyak, anda bisa mencari-cari di histori massage atau bergabung dan menanyakan perihal tentang aupair khususnya di Jerman lewat milis tersebut.

Ketentuan tentang visa Aupair di kedutaan jerman bisa dilihat di link berikut

Ketentuan Visa Aupair

Sebagian orang menganggap program Aupair ini sama saja dengan pengiriman TKI sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Saya sendiri tidak berpendapat demikian karena program ini di Eropa dilindungi dengan undang-undang yang sangat ketat. Jam kerja untuk Aupairpun dibatasi. Aupair seharusnya makan bersama-sama dengan keluarga dan tidak disendirikan dalam hal makan. Akan tetapi Family pun berhak untuk sesekali tidak mengajak makan bersama kalo memang ingin menikmati dengan keluarganya. Ada kalanya host family mempekerjakan snag aupair dengan beban kerja lebih. Jika mendapat perlakuan demikian aupair bisa membahas dengan host family tersebut dan bisa menempuh jalur hukum jika tidak ada kesepakatan. Hak-hak dan kewajiban tentang pekerja di negara maju biasanya sudah diatur dan dilindungi dengan undang-undang secara ketat. Hanya saja kultur remaja kita yang biasanya malu atau tidak berani mengemukakan keluhannya akan menjadi masalah tersendiri.

Kemiskinan atau lebih tepatnya kesenjangan sosial bangsa kita memang mengenaskan. Banyak konglomerat yang hartanya tidak habis dimakan tujuh turunan tapi banyak juga yang untuk makan hari ini saja harus mengeluarkan keringat yang bercampur darah. Mari mulai melihat dari keluarga kita, sekeliling kita, adakah yang membutuhkan uluran tangan kita? Sebagaimana ajaran agamaku mengajarkan bahwa yang kita keluarkan untuk orang yang membutuhkan sebenarnya tidak mengurangi harta kita tetapi menambah harta kita.

Silahkan berpendapat tentang Au-pair pada komentar, bagi yang telah menjalani sebagai AuPair mohon bisa berbagi pengalaman dan informasi.

Written by dhidikp

March 4, 2009 at 6:50 pm

28 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Halo pak dosen 🙂

    saya lagi googling tiba2 liat postingan ini

    kebetulan sekarang saya lagi apply jadi au pair ke Perancis.
    Puji Tuhan skrg sudah dapet family yg serius dan sedang urus2 segala dokumen yg dibutuhin buat applay jadi au pair.
    Maklum dapetin visa perancis ga gampang (yang saya tau dari hasil googling juga ).

    Semuamuanya saya usahain sendiri, tanpa bantuan agen.
    Browsing family yg gampang2 susah.
    kontak2an via e-mail, bikin kontrak kerja, dst.
    Tapi so far agak sulit nemuin host family Perancis yg mau bayarin plane ticket full.
    Mereka ga mau ambil resiko au pair nya nipu doank.
    Jadi maksimal juga mereka mau bantu bayar separo tiket, itpun kalo saya sudah sampai di Perancis bari diganti.

    Untuk situs au pair, yg banyak direkomendasiin sama kenalan2 aupair yg laen dan di mana saya dapetin host family itu di aupair-world.net.
    Info tentang au pair cukup komplit dipaparin di sana.
    Ya kali aja ada temen-temen yg tertarik jadi au pair bisa liat situs ini.

    Sasa

    March 23, 2009 at 9:32 am

    • halo mb sasa
      aku gesta
      aku mau tanya bagaimana bisa dpt au-pair di prancis
      aku uda ada basic bahasa A2 dan skrg lg nerusin B1,aku mau bisa kesana mba..mba bs bantu aku ni fb aku mba Ghezgirl@live.com
      makasi mbaaa

      gesta

      February 5, 2011 at 10:17 am

    • hallo sasa,boleh nanya gimana cara pergi kesana cari family sendiri?thanks 🙂

      Aylie

      July 11, 2012 at 12:25 pm

  2. Halo juga mbak Sasa
    makasih commentnya
    dan makasih juga sharing pengalamannya

    say tambahkan ya yang situs aupairnya
    tidak mencoba minta tiket penuh?
    walaupun digantinya pas di Perancis tapi asal penuh kan gakpapa..

    sukses selalu

    dhidikp

    March 25, 2009 at 9:08 pm

  3. Halo pak..
    salam kenal…kebetulan saya liat website ini…
    Saya Toman.Saya menyelesaikan (kelas IPA) SMA tahun 2008.sebelum keluar SMA saya sudah mempersiapkan diri ntuk menjadi au pair di Jerman..jadi dalam 6 bulan setelah keluar saya mencari dan mempersiapkan segala sesuatunya dan sekarang saya sudah menjadi au pair sejak januari lalu..
    saya terkesima membaca di bagian ‘seorang teman bisa lulus…’.apa itu salah satu teman bapa?
    saya juga ingin sekali kuliah disini..namun saya susah sekali ntuk dapat sponsor(ya meskipun saya sudah bicara kepada keluarga tamu,namun mereka tidak bisa melalukannya.karena kewajibanku akan terlalaikan)..
    nah, apa ada cara lain lagi…?

    Hartoman Infrajaya

    April 21, 2009 at 8:14 am

    • Iya salah satu pengalaman dari teman saya di jogja, tapi sy kehilangan kontaknya. Saran sy jalani dulu aupair selama setahun. Sekalian mengumpulkan tabungan selama setahun itu. Banyak teman disini yang kuliah S1 dengan bekerja paruh waktu. Setelah anda setahun disini bisa mempersiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi sambil bekerja paruh waktu. SPP di jerman relatif murah sehingga kuliah sambil bekerja memungkinkan sekali. Aupair di kota mana?

      dhidikp

      April 21, 2009 at 5:41 pm

  4. ^_banyak manfaat yG kiTa dapat dLm Au – pair..mendapat keluarga baru.. pengalaman& wawasan baru, uang saku, kesempatan – kesempatan baru.. tergantung kiTa bagaimana memanfaatkan keadaan itu .. sempit sekali pemikiran yang menyamakan Au – pair dGn TKI karena lebih tepatnya Au – pair adalah bantuan buat jiwa muda yang ingin meluaskan pandangan namun tertahan biaya ..
    Respon positiv dari saya untuk postingan Mas Dhidik ini .. ^_^

    K'tarina_^

    April 24, 2009 at 5:08 am

    • hai k’tarina..
      salam kenal ya,aq pipix.. kbtulan aq jg tertarik u/ mnjadi au-pair aq pgn tanya nih kira2 berapa jam kerja au-pair selama sminggu? trus slama kita tinggal disana kita akan di kasih kbebasan ga stlah jm krja selesai ato ga? thx ya….

      pipix

      June 15, 2009 at 9:24 pm

  5. Saya saat ini belajar bahasa perancis di CCF Jakarta, namun rasanya sulit sekali mencerna pelajarannya. Saya terpikir untuk au pair ini, mungkin belajar bahasa perancis di perancis akan jauh lebih mudah. Kalau ada informasi, mohon diberitahu sebab saya tak tahu darimana harus memulai untuk mewujudkan rencana ini. Salam

    Maria

    February 15, 2010 at 6:21 am

  6. halo mas dhidik,, saya mau ikutan Au-Pair di Jerman, sementara saya sedang berusaha mendapat Sertifikat A1 Bahasa Jerman, rencana saya, tepat pada usia 23 tahun nanti (setelah saya punya pengalaman kerja setahun), saya baru akan mengurusi segala dokumen untuk Au-Pair. Mengingat ada batasan umur 24 tahun saat pendaftaran, maka yang ingin saya tanyakan adalah , biasanya seberapa lama seseorang mengurus perizinan dan dokumentasi untuk Au-Pair jika dikerjakan sendiri..?
    Makasih bgt mas! mohon responsnya .. =)

    sigiterdianto

    March 7, 2010 at 3:27 pm

  7. kalo proses pencarian family dll gak bisa diprediksi. apply visanya kira2 7 minggu, infonya ada di website kedubes jerman

    dhidikp

    March 9, 2010 at 2:21 pm

  8. Saya ingin menambahkan bahwa mencari host family di Jerman atau Perancis melalui internet adlh berbahaya. Mmg tidak semua mempunyai pengalaman buruk, tp cukup banyak yg mengalaminya. Perlu dipikirkan bila ada konflik dgn keluarga baru, kpd siapakah AuPair mengadu? Misalnya dikurangi uang saku, jam kerja tidak sesuai kontrak. Kalau melalui agent, semua permasalahan bisa diselesaikan. Misalnya si AuPair harus ganti keluarga, keluarga tersebut tidak boleh memperlakukan AuPair semena-mena atau bahkan mengusirnya. Mrk hrs tetap menampungnya sampai dia menemukan keluarga baru.
    Perlu jg dipertanyakan keluarga yg mencari melalui internet biasanya agar mrk bisa suka2 sama Aupair. Tp kalau melalui agent, mrk tdk bisa semena2, krn ada agent yg mengawasi. Dan biasanya melalui agent, dpt dipastikan bahwa keluarga mendahulukan tiket pesawat yg dpt dipoting dari uang saku mereka,
    Sekian dari kami …
    Lihat juga blog kami : http://www.frenchclubindonesia.blogspot.com

  9. Hallo Salam Keanal,

    saya dulu bekerja sebagai Aupair saat saya masih menjadi mahasiswa.tahun 2006-2007. Asik dan sampai sekarang saya dan gastfamili saya masih tetap kontak …. asik

    Aris

    October 16, 2010 at 2:28 am

  10. Hai Salam kenal…

    Saya sangat ingin melanjutkan studi S2 di jerman. Tapi saya benar2 tak punya modal untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut. Sempat terlintas untuk ikutan Au Pair tapi jujur saya khawatir kenapa2 kalau melalui web/tanpa lembaga resmi. Adakah solusi untuk hal tersebut? saya benar2 butuh hostfamily yg bisa menjamin saya supaya saya tidak perlu lagi mengeluarkan uang 7700 Euro. Mohon bantuannya Pa Dosen…Danke ^^

    Ranny

    October 28, 2010 at 1:12 pm

    • Kalau aupair memang lebih baek cari host yg direkomendasikan bekas aupair sebelumnya. Menurut saya lebih baek melamar beasiswa saja. Coba beasiswa erasmus mundus yang menawarkan beasiswa untuk sekolah s2 di 2 atau 3 universitas

      dhidikp

      January 25, 2011 at 2:55 pm

  11. Dengan Hormat,
    Melalui surat ini saya selaku Au pair dari Indonesia untuk Norwegia ingin mengajukan keluhan dengan alasan, Kewajiban & Hak saya tidak sesuai dengan kontrak, Undang-Undang dan Standar UDI, berikut keterangan dari saya:

    1.selaku Au Pair, saya tidak tinggal 1 rumah dengan keluarga

    2.waktu kerja saya 8 jam, jauh dari standar undang-undang UDI, yaitu 6 jam

    3.kedatangan saya di Oslo jatuh pada tanggal 16 September 2010, dan pada tanggal 14 Oktober 2010 mengajukan pemberhentian kerja selaku Au Pair pada keluarga tempat saya bekerja dengan masa kerja 3 minggu, tanpa mendapatkan perhitungan Gaji.

    Tanpa tekanan dari pihak manapun saya sudah membicarakan hal ini kepada KBRI di Oslo, tapi saya tidak mendapatkan penyelesaian. Kemudian saya melaporkan kepada departemen kepolisian di Oslo perihal visa kerja saya yang tidak lagi ditanggung oleh keluarga Carling, lalu pihak Kepolisian mengirimkan saya ke Departemen Sipil dan masalah saya ditangani oleh Pengacara Olav Rød dari kantor hukum, Stabell & Co. Tertulis dan terdata, kasus saya terdaftar di kantor UDI & Kepolisian Oslo.

    Setelah menunggu dan menumpang pada rumah teman tanpa bekerja selama 4 bulan, kasus saya di tutup tanpa keterangan yang jelas. Dan karena tidak ingin menyalahi aturan pemerintah Norway, Pada tanggal 17 Januari 2011 saya kembali ke Indonesia. Saya berharap besar Kedutaan Indonesia – Norway dapat memahami kondisi saya dan memberikan hak -hak saya sesuai ketentuan yang berlaku.

    cinta rupiah

    January 25, 2011 at 4:45 am

  12. bisa gak kita jadi au pair di UK?
    Denger dari teman katanya indonesia dan UK gak ada MoU, jadi di UK gak bisa. Cuma bisa di Jerman sama di Austria. Bener gak ya?
    Makasi jawabannya…………..

    yuyu

    April 23, 2011 at 11:08 am

  13. menurut saya, kebiasaan orang barat adalah tidak mau rugi.Maksudnya mereka sudah membiayai au pair tiket PP yg tidak murah, mengurus dokumen2 ijin tinggal dll dan memberi pocket money sekian euro tiap bulannya makanya banyak sekali au pair2 yang merasa disalah gunakan oleh hostparent dan dipekerjakan berlebih(tetapi sejauh yg saya tahu tidak pernah ada yg mau berbagi cerita tentang itu karena malu atau sebab2 lainnya). Memang sih, inti dr kegiatan au pair adalah mencari pengalaman tetapi, rata-rata hostparent tahu sekali sifat dasar orang indonesia yang tidak bisa berkata TIDAK sehingga nurut saja tanpa berani berontak jika disalah gunakan.

    tantri

    May 23, 2011 at 3:20 pm

  14. kok saya daftar di aupair wolr gak bisa ya??ada alternatif tidak???padal di bilang sukse tp pas nyari malah di bilang aplikasi tidak di terima…

    fathur

    October 9, 2011 at 6:41 am

  15. saya adl seorang aupair di Jerman. melalui agent Anita Schäfer. so far smuanya baik2 saja. fasilitas juga ok. ada sedikit keluhan sih. menurut saya itu tdk mengapa, selama kita mengerti di dunia ini ga da yg gratis. saran saya, bagusnya melalui sebuah agent. 🙂

    Nanik

    January 20, 2012 at 1:16 pm

  16. Setelah mencari beberapa referensi.. Saya ingin bertanya..
    Apakah au pair dr Indo hanya bisa ke Jerman dan Perancis?
    Tidak bsia kah ke Australia.. Yang dekat gtu maksudnya. 🙂
    Terima kasih.

    Aoilover

    April 16, 2012 at 4:47 pm

    • Aku bantu jawab ya… ada sekitar 100an negara yang membutuhkan Aupair. Bahkan di web Aupair kamu bakalan dapetin host family dari indonesia yang butuh aupair, tapi kembali lagi mengingat standar gaji di indo tidak sebesar europe n any other western country belum lagi unforgetable experience yg bakalan kamu dapat.
      Australia banyak kok say. cek aja http://www.aupair-world.net dan cari negara yang kamu mau

      ayuni rianthy

      April 16, 2013 at 3:44 am

  17. saran saya sih mending cari beasiswa aja gan.. 😀

    iqlima

    December 22, 2013 at 9:47 am

  18. waow …………. its amazing ,germany im comming….

    gilang r

    July 6, 2014 at 10:32 am

  19. saya tertarik untuk mengikuti aupair karna kebetulan saya juga sedang mencari pekerjaan untuk di luar negri. mohon bantuan nya dong selain bahasa kira” apa saja yg harus di persiapkan. thanks 🙂

    yohanna

    December 2, 2014 at 2:52 am

  20. Dear all…
    Sya baru berencana jadi aupair di Italy. Mohon masukannya ya…tq

    she

    January 15, 2015 at 8:29 am

  21. Kalau di Australia ada perlindungan hukumm yang jelas ga ya kak? terutama di Canberra.
    Aku juga udah searching tentang nama yang mengApply aku, tp ga ada ditemukan kak, padahal profil kami udah cocok,kami juga seagama dan sepemahaman, hanya saja di antara jutaan host family yang jujur ada juga yang nakal.
    Tolong bgi tipsnya ya kak…
    Thank you…

    Linn

    January 17, 2015 at 10:04 pm

    • Perlindungan hukumnya pasti ada: Hanya kadang banyak aupair yg nggak berani menentang hostnya kalo terjadi penyimpangan.
      Asal kita paham jelas kontraknya seperti apa dan peraturannya, kita bisa melakukan langkah hukum kalo diperlukan.

      dhidikp

      January 23, 2015 at 9:19 am


Leave a reply to she Cancel reply