Mari Berbagi walaupun hanya sekedar Informasi

Berbagi informasi tentang segala hal positif

Teori Informasi

with 10 comments

Tulisan ini tentang teori informasi kaitannya dengan kehidupan. Teori informasi mengatakan betapa indahnya perbedaan. Saya akan menjelaskan mengapa saya berpendapat demikian.

Saya sering menerangkan ke mahasiswa saat kuliah komunikasi informasi bahwa Shannon pernah berujar nilai entropy suatu pesan atau mudahnya berharga tidaknya suatu pesan sama dengan sigma dari i sama dengan satu sampai n dalam kurung pi log 1/pi. Rumusan tersebut yang mendasari nilai informasi secara objektif.

Nilai informasi secara objektif terkandung alamiah dalam suatu pesan atau suatu kejadian. Sedangkan nilai informasi secara subjektif adalah tergantung pada si penerima informasi tersebut. Secara subjectif nilai informasi tidak bisa diukur dengan rumusan tertentu tapi melibatkan penilaian terhadap subjek penerima informasi. Contohnya tayangan iklan tentang pupuk murah nilai informasinya akan berbeda jika yang melihat layanan itu satunya petani sedangkan lainnya adalah nelayan.

Kembali pada nilai informasi secara objectif. Jika ada pesan yang masuk inbox kita di facebook dan isinya adalah hurup b semua sebanyak sepuluh maka jika dimasukkan rumusan om shannon tersebut akan menjadi sigma pb log 1/pb dengan n lain semua sama dengan nol. Maka dengan nilai probabilitas huruf b adalah satu, entropi dari pesan tersebut adalah satu log satu per satu. Yang hasilnya adalah nol. Tidak ada informasi dalam pesan tersebut.

Sudahlah tinggalkan rumus-rumus yang males saya tulis pake latex for wordpress sehingga tidak enak dimengerti kalo ditulis dalam kata-kata biasa. Intinya apabila kita mendapat pesan yang entah itu masuk ke inbox hp kita, inbox email kita inbox facebook or friendster kita dan isinya adalah satu huruf saja walaupun jumlahnya seribu maka nilai informasinya adalah nol. Kita hanya berpikir apa si pengirim sedang sinting ya kok mengirim pesan 1000 huruf a semua.

Dapatkah anda informasi yang berharga jika profesor anda datang ke kelas dan hanya berkata halo halo halo halo halo halo, sampai dia menutup perjumpaan dengan kata halo?. Mungkin di benak kita hanya ada satu informasi saja, si profesor sedang kambuh penyakit ayannya Kalo dosen saya dulu Herr Volker Mueller bilang bahwa nilai informasi dari segerombolan cewek yang melintas di depan kita adalah seberapa terkejutnya kita dibuatnya. Apabila ternyata ada cewek yang cantik sekali diantara segerombolan tadi maka naluri alamiah mata kita akan melirik sambil mulut menganga sedikit tanda heran, kaget dan kagum :).

Ya begitulah ternyata perbedaan itu adalah informasi yang sangat berharga. Kalo didunia ini cowok semua dan wajahnya sama semua tidak tau apa yang terjadi. Maka Allah SWT menciptakan manusia dalam golongan-golongan, suku-suku dan bermacam-macam perbedaan untuk saling melengkapi. Keanekaragaman yang ada diciptakan bukan tanpa suatu kesengajaan dan suatu tujuan. Keahlian, minat , bakat masing-masing orang yang bahkan kembar sekalipun pasti tetaplah ada yang berbeda.

Apa yang terjadi justru sekarang kita mempermasalahkan perbedaan. Perbedaan kalah dan menang dalam sepakbola dijadikan alasan untuk tawuran. Perbedaan kaya dan miskin dijadikan alasan untuk saling menjauh. Perbedaan prinsip dijadikan alasan untuk berperang. Banyak diantara kita yang tidak bisa menerima perbedaan dan menimbulkan kecemburuan sosial. Alangkah indahnya rumusan shannon tersebut, bahwa perbedaan bukan untuk dipermasalahkan. Justru lahan informasi terdapat pada perbedaan itu. Ladang amal tersedia dengan sangat luas pada perbedaan itu. Perbedaan kaya dan miskin bisa menjadi lahan untuk berbagi rejeki. Perbedaan pintar dan agak pintar bisa dijadikan lahan untuk berbagi ilmu. Perbedaan tua dan muda bisa dijadikan lahan untuk memberi nasehat.

Belajar dari rumusan teori informasi sederhana tersebut sudah saatnya kita menghargai perbedaaan karena keanekaragaman dan perbedaan banyak manfaatnya. Moga tidak menambah bingung, celotehan orang yang lagi kumat gendengnya

Written by dhidikp

March 4, 2009 at 11:28 pm

10 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. keren mas, soal teori informasi yang simple, yg bisa di tuliskan dalam rumus. ternyata semua kondisi bisa dituliskan dalam rumus math..

    salam
    dari pencari beasiswa yg blm berhasil.. 🙂

    efuzindra

    March 5, 2009 at 4:10 am

    • makasih mas indra…moga berhasil dalam mendapatkan beasiswa..semangat!!

      dhidikp

      March 5, 2009 at 2:11 pm

  2. Tapi saya pernah lihat presentasi yang isinya samaaaaaaaa dari awal sampai akhir tapi kok menarik sekali ya pak Dhidik. Sudah perlah lihat presentasi ini belum?:

    Satoto

    March 5, 2009 at 7:45 am

    • Hehe…saya sudah hitung entropinya pak satoto :)…entropinya tidak nol..kalo mau yang nol liat monitor yang lagi gelap tidak dinyalakan 😉

      dhidikp

      March 5, 2009 at 10:47 am

  3. yup buat apa mempersoalkn perbedaan.justr dgn perbdaan kt bs tmbh penget,wawasan,bdy n jg tmn…

    lia

    March 5, 2009 at 8:51 am

    • Bener sekali…memang perbedaan supaya bisa saling melengkapi

      dhidikp

      March 5, 2009 at 10:46 am

  4. emang sampean lg hang…kang
    lha iya kan udah jelas… nyari persamaan untuk tau bedanya… nyari bedanya, agar tau samanya. gitu aja kok repotttt…:)
    Yang nggak bisa dimengerti..jika beda lantas kelahi..dan jika sama lantas berteman..
    apa nggak mungkin dari perbedaan timbul perdamaian? trus dari persamaan.. timbul kekacauan?…tolong kang dihitung entropinya…:) (biar tambah hang…)

    Goegoes

    March 5, 2009 at 10:56 am

    • Om gugus, teori informasi itu untuk menghitung nilai informasi secara objective..ada lagi ukuran informasi secara subjective..contohnya buku tentang algoritma pemrograman yang sangat bagus kita berikan pada petani tidak akan bernilai informasi apa2..jadi gak bisa menghitung relasi antara persamaan perbedaan dan kekacauan n perdamaian..aku cuma menkritisi banyak sekali terutama ditanah air kita perselisihan karena suatu perbedaan..btw pa kabar keluarga?sukses selalu

      dhidikp

      March 5, 2009 at 2:15 pm

  5. suppose, sampeyan dtg ke German dg kemampuan bhs German yg pas-pasan. Trus Prof-e sampeyan ngajak ngomong pakai bhs german & jelas ra dong, kata2nya yg nyangkut dan dpt sampeyan fahami cuma “Hallo”…..”Hallo”, kalo spt ini gimana Dhik?

    comment mslh prbedaan; jgnkan org yg beda budaya, latr-blkg, org yg kembar-pun pasti ada prbedaan, ty tu sama istri sampeyan he..he… Kalo Islam mmg py kaidah yg sgt bagus dlm myikapi perbedaan. Bagaimn sikap Islam kpd org non-muslim (kafir) pun berbeda2, tergantung sikon-nya dan dibedakan apakah dia kafir harbi (mnyerang), kafir dzimmi (kafir yg hdp dlm negara Islam n ta’at pd undang2 yg berlaku)…and soon.

    Dmk jg bgmn myikapi prbedaan dlm mmahami Islam pun berbeda2, kalo msh dlm hal2 furu’ (bkn mslh aqidah/keyakinan); masih bs ditoleransi, tp kalo prbedaannya dah mnyangkut mslh aqidah, yg mrpk pokok ajaran Islam,& bs mgeluarkn seseorg dr ke-Islaman…laa yg ini kita perlu hati2. Terlebih org tsb kmd berusaha mndakwahkan & myebarkannya. Cara menyikapinya pun berbeda2 antara org yg diam & aktif myebarkan.

    So… okeh tenan yo, perbedaan…

    meilana

    March 7, 2009 at 12:48 am

  6. Maaf baru bales ustadz
    kalo seperti itu sebenarnya nilai entropinya besar
    tapi karena si penerima tidak paham maka nilai informasi secara subyektif menjadi kecil

    ada dua nilai informasi yaitu secara objectif dan subjectif

    Bener ustadz maka nya perbedaan itu adalah fitrah
    selama tidak saling menganggu kan nggak masalah

    dhidikp

    April 8, 2009 at 2:01 pm


Leave a reply to meilana Cancel reply